Apa Itu Kerkom?
Kerkom adalah istilah gaul yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari para remaja atau orang muda. Kerkom sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Jawa, yaitu “kere” yang berarti kosong, dan “kom” yang singkatan dari “kosong omong”. Jadi, kerkom dapat diartikan sebagai orang yang suka ngomong tanpa isi atau kehabisan topik pembicaraan.
Tipe-tipe Kerkom
Ada beberapa tipe kerkom yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pertama adalah kerkom ngambek, yaitu orang yang cenderung melakukan drama atau membuat masalah ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Kedua, ada kerkom ngerjain, yaitu orang yang suka menjahili atau menjebak orang lain dengan tujuan agar dirinya terlihat keren atau lucu.
Kemudian, ada juga kerkom sok tahu, yaitu orang yang merasa tahu segala hal dan suka memberi pendapat tanpa didasari pengetahuan yang cukup. Tipe kerkom lainnya adalah kerkom kumat, yaitu orang yang selalu bikin keributan atau membuat suasana menjadi tidak menyenangkan. Terakhir, ada kerkom modus, yaitu orang yang suka pura-pura baik hati atau pura-pura tidak tahu apa-apa demi kepentingan pribadi.
Apa Bahayanya Menjadi Kerkom?
Ternyata menjadi kerkom memiliki banyak bahaya yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Pertama, tipe kerkom ngambek dapat mengganggu hubungan antar teman atau orang sekitar. Kedua, tipe kerkom ngerjain dapat membuat orang menjadi tidak percaya atau jengkel dengan perilaku yang tidak pantas.
Selanjutnya, tipe kerkom sok tahu dapat membuat orang menjadi merasa direndahkan atau tidak dihargai. Kemudian, tipe kerkom kumat dapat merusak keharmonisan kelompok atau kegiatan yang sedang berlangsung. Terakhir, tipe kerkom modus dapat menyebabkan ketidakpercayaan atau kekecewaan dari orang lain.
Cara Menghindari Menjadi Kerkom
Sebenarnya, kita semua dapat menghindari menjadi kerkom dengan mengikuti beberapa tips berikut. Pertama, jangan mengumbar kata-kata yang tidak perlu atau tidak penting saat berbincang-bincang. Kedua, selalu berpikir sebelum berbicara dan mempertimbangkan efek dari kata-kata yang akan diucapkan.
Selanjutnya, jangan mudah terpancing atau terprovokasi oleh perilaku atau kata-kata orang lain. Kemudian, belajarlah untuk menghargai pendapat dan pengetahuan orang lain, serta tidak merasa selalu benar dalam segala hal. Terakhir, jangan melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, seperti berbuat curang atau merusak lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus berhati-hati agar tidak menjadi kerkom atau orang yang suka ngomong tanpa isi. Tipe-tipe kerkom yang sering dijumpai seperti kerkom ngambek, ngerjain, sok tahu, kumat, dan modus dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, kita harus belajar untuk menghindari perilaku kerkom dengan menghargai pendapat dan pengetahuan orang lain serta mempertimbangkan efek dari setiap kata yang akan diucapkan.